Senin, 13 Februari 2012

Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat


Kondisi Perkederan IPM Jawa Barat

Latar : Perkaderan hanya ritual untuk pelaksanaan program kerja.
Untuk konsep perkaderan masih banyak yang kurang memahami sehingga dalam pelaksanaan perkaderan tidak sesuai dengan panduan perkaderan. Kadang ada kebingungan dalam pengertian dan fungsi tingkat perkaderan IPM sehingga perkaderan tidak terlaksana sebagaimana mestinya. 
Beberapa daerah merasa kebingungan dengan silabus, konsep perkaderan yang akan dilaksanakan sehingga ketika acara berlangsung masih terdapat kesimpang siuran baik dari segi materi, waktu dilaksanakannya kagiatan, alur kegiatannya seperti apa. Ketidak seragaman dalam perkaderan IPM Jawa Barat, membuat beberapa perbedaan dalam hasil dan kualitas kader yang dikembangkan.
Terkadang juga perkaderan yang dilaksanakan tidak berkesimbungan, baik secara teknis atau administrasi peserta. Karena adanya anggapan yang penting program kerja bidang terlaksana dan adanya peserta yang berpastisipasi dalam acara tersebut
.
Mengapa harus perkaderan yang terpola ??

Berangkat dari sebuah kebutuhan
Minimnya kader
kepemimpinan terkadang cenderung vacum karena kader yang ada terbentur dengan kegiatan individual, sehingga proses perkaderan tidak berjalan dan sedikit sekali mengenai pemahaman tentang IPM
2.       Disetiap  tingkatan pimpinan tidak merata
Tidak meratanya tingkat perkaderan yang dialami, sehingga kinerja dan loyalitas terhadap ikatan sering dipertanyakan. Banyak kasus dari pimpinan yang belum mengikuti TM, atau mengikutinya tidak dari dasar.
3.       Merupakan transformasi kader dari ortom ke Muhammadiyah yang bermuatan pada nilai-nilai Ideologi Muhammadiyah dan IPM
Tidak dapat dipungkiri bahwa IPM adalah pondasi dalam cikal bakal kader Muhammadiyah, dalam perkaderan IPM sudah dijelaskan tentang fungsi dan tugas kader dalam gerakan dengan harapan yang akan memberikan kontribusi pergerakan di Muhammadiyah maupun Ortom-Ortomnya sehingga idiologi-idiologi sudah ditanamkan.
4.       Jenjang perkaderan yang harus ditekankan
Perkaderan bukanlah sesuatu yang sembarangan dan diadakan hanya berlandaskan “ ASAL  ADA “. Tapi harus secara sistemasis dari tingkat perkaderan yang diadakan dan pendampingan ketika acara sedang dan sudah berlangsung, sehingga kebutuhan kader dapat terpenuhi.

5.       Perberdayaan kader baru dalam kegiatan IPM
Kader yang sudah mengikuti tingkat perkaderan IPM tidak dibiarkan begitu saja, akan tetapi diberdayakan dan disalurkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga akan tumbuh nilai-nilai  perjuangan dalam ikatan dan rasa memiliki akan gerakan dengan berkontribusi memberikan yang terbaik dalam tugas dan kepemimpinannya.

1 komentar:

  1. tulisan ini dirumuskan pada saat Musywil IPM Jawa Barat di Cianjur oleh kawan-kawan tim materi thank to : Teguh Mulyadi, Sholeh Iskandar, Ujang, Ari Mukti dsb.

    BalasHapus