Tangisan Nurbaya dalam Kesibukannya
Butiran-butiran
bening serta hangat memenuhi matanya
Wajahnya
langsung memerah seperti halnya tomat yang siap dipanen
Matanya
layaknya sebuah kerang yang siap menutup
Bengkak,
Bola
matanya memerah dengan genangan air mata
Gelas-gelas
kaca berserakan,
Wajahnya
yang cantik sudah tak terlihat lagi,
Ia
terdiam disudut kamar yang kecil dengan memegang kedua kakinya sambil menunduk
Ia
menjerit dalam kesendiriannya
Tak
satupun bisa mendengarnya,
Karena
ia tak mau ada yang tahu tentang keadaanya,
Semua
pintu, jendela ia kunci dengan rapat
Tirai
jendelapun tertutup rapi,
Gelap,
Tubuhnya
yang gemetaran tidak tertahan lagi,
Ingin
sekali ia pergi dari segala hiruk pikuk yang dialaminya,
Suara
televisi, laptop, bahkan hp nya yang bordering tak sedikitpun dihiraukan,
Ia
hanya ingin mengetahui siapa dirinya ?,
Apa
yang seharusnya ia lakukan ?
Ia
hanya ingin orang lain melihatnya ketika tersenyum bukan menangis,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar