Minggu, 12 Februari 2012

Puisiku...


Tangisan Nurbaya dalam Kesibukannya
Butiran-butiran bening serta hangat memenuhi matanya
Wajahnya langsung memerah seperti halnya tomat yang siap dipanen
Matanya layaknya sebuah kerang yang siap menutup
Bengkak,
Bola matanya memerah dengan genangan air mata
Gelas-gelas kaca berserakan,
Wajahnya yang cantik sudah tak terlihat lagi,
Ia terdiam disudut kamar yang kecil dengan memegang kedua kakinya sambil menunduk
Ia menjerit dalam kesendiriannya
Tak satupun bisa mendengarnya,
Karena ia tak mau ada yang tahu tentang keadaanya,
Semua pintu, jendela ia kunci dengan rapat
Tirai jendelapun tertutup rapi,
Gelap,
Tubuhnya yang gemetaran tidak tertahan lagi,
Ingin sekali ia pergi dari segala hiruk pikuk yang dialaminya,
Suara televisi, laptop, bahkan hp nya yang bordering tak sedikitpun dihiraukan,
Ia hanya ingin mengetahui siapa dirinya ?,
Apa yang seharusnya ia lakukan ?
Ia hanya ingin orang lain melihatnya ketika tersenyum bukan menangis,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar